WORKSHOP SEDIAAN HERBAL DAN PENYULUHAN KESEHATAN TAHAP II

WORKSHOP SEDIAAN HERBAL DAN PENYULUHAN KESEHATAN TAHAP II

PUI PUJAKESUMA Poltekkes Kemenkes Surakarta mengadakan kegiatan Pembinaan UMKM Desa Binaan dengan tema “Workshop Pembuatan Sediaan Herbal dan Penyuluhan Kesehatan dengan Pemberdayaan Masyarakat Tahap II” yang diselenggarakan pada Senin s.d Selasa, 11-12 Juli 2022 di Syariah Hotel.

  1. Pembukaan oleh Irzal Fandi Darmawan, A.Md (MC)
  2. Sambutan dan arahan oleh Satino, S.KM., M.ScN (Direktur) yaitu Sejak merebaknya Covid-19 ini, popularitas tanaman obat semakin meningkat. Kekebalan tubuh yang kuat dipercaya akan menghindarkan diri dari terkena wabah virus tersebut. Masyarakat percaya bahwa menggunakan obat tradisional seperti jamu dari rimpang jahe, kunyit, temulawak atau kencur dapat meningkatkan imunitas tubuh. Kegiatan pendampingan UMKM desa binaan ini juga sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pengetahuan tentang pemanfaatan sediaan herbal. Dalam kegiatan workshop ini menggunakan metode pembelajaran berupa materi dan praktikum pengolahan dan pengelolaan bahan jamu
  3. Pemaparan Materi 1 oleh Dr. Achmad Buchori, S.Pd, M.Pd (Kepala Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Jurnal LPPM UPGRIS)
    a.Syarat pendirian PUSAT INKUBATOR BISNIS antara lain SK Pendirian Inkubator, SK Kepala Unit Kerja IB dan SK PengangkatanTim Manajemen IB, Bangunan IB terutama ruang usaha tenant residen, Model Inkubasi IB, Business Plan Lengkap, Action Plan IB dan SOP IB
    b.Pengertian Matching Fund Kedaireka, Salah satu bentuk transformasi dana pemerintah dilakukan melalui Matching fund untuk kerja sama dengan Mitra. Matching fund diprioritaskan untuk kemitraan yang memiliki dampak terbesar terhadap 8 IKU. Program Matching fund diharapkan akan mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi yang lebih erat dan terakselerasi antara kampus, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk mengembangkan konektivitas pengembangan ilmu dan teknologi di perguruan tinggi dengan industri.
    c.Indikator Kinerja Utama (8 IKU), dimana Indikator Kinerja Utama (8 IKU) yang ditetapkan melalui Kepmendikbud No 03/M/2021 mencakup Lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, Dosen berkegiatan di luar kampus, Praktisi mengajar di dalam kampus, Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional, Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan Program studi berstandar internasional.
    d.Kedaireka : Panduan Teknis Matching Fund 2022
    e.Kategorisasi Inovasi di Kedaireka
    f.Skema Matching Fund 2022
    g.Ruang Lingkup Kerjasama antara lain Adopsi atau difusi, hilirisasi, komersialisasi produk, purwarupa, teknologi, kebijakan, Adopsi iptek dan kepakaran oleh perguruan tinggi untuk mitra, Penerapan rencana bisnis dan business model canvas dan Pengembangan Pusat Unggulan IPTEK (PUI)/Centre of Excellence (CoE)
    h.Proyek Indikatif Tematik antara lain Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Kemandirian Kesehatan dan Pengembangan Pariwisata (Tourism)
    i.Sistem & Skema Pendanaan Program, dimana Pendanaan Matching fund 2022 tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber pendanaan yang lain (double funding).
    j.Komponen Pembiayaan Kemajuan antara lain Honorarium dan/atau Insentif, Biaya Operasional, Biaya Produksi dan Biaya Pengelolaan Program
    k.Pendanaan Matching Fund TIDAK DAPAT DIGUNAKAN untuk hal-hal sebagai berikut Pembelian lahan/tanah, Pembelian kendaraan operasional, Pembangunan atau perbaikan infrastruktur gedung, kantor atau jalan, Jaminan dan pinjaman kepada pihak lain.
    l.Cara akses platform untuk mengajukan Matching Fund 2022
  4. Pemaparan Materi 2 oleh Triati Dewi Kencana Wungu, Ph.D (Dosen FMIPA ITB)
    a.Karakteristik Kelembagaan PUI-PK antara lain Memiliki Keunggulan Kompetitif, Memiliki Nilai Strategis, Alih Teknologi dan Pengetahuan / HUB, Kelembagaan yang Kuat & Berkelanjutan, Menjadi Rujukan Nasional, Berkelas Dunia dan Menjadi Kebanggaan Bangsa
    b.KELEMBAGAAN antara lain Standardisasi proses, roadmap, informasi web dan distribusi anggaran
    c.AKADEMIK berupa roadmap, publikasi, MBKM, dan distribusi anggaran
    d.KOMERSIALISASI berupa jejaring, sustainability, produk, layanan dan distribusi anggaran
    e.Kriteria PUI-PK Tahun 2021: Academic Excellence (40%) & Commercialization (60%)
    f.Perencanaan Kegiatan PUI-PK meliputi Rencana strategi PUI PK, Indikator kinerja dan Research roadmap
    g.Perhitungan Kinerja PUI PK. Untuk Penilaian PUI-PK dilakukan 2 kali yakni di awal tahun dan di akhir tahun. Dimana Penilaian awal tahun yaitu Penilaian berdasarkan capaian kinerja (AE & COM) tahun ke (N-1) dan Penilaian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun N yang dituangkan dalam bentuk matrix kegiatan, sedangkan Penilaian akhir tahun yaitu Penilaian berdasarkan rencana kegiatan dan ketercapaian kinerja (rumus di slide berikutnya)
    h.Kendala Inovasi dan konsep hilirisasi antara lain Banyaknya produk inovasi yang belum terkomersialisasi dengan baik, Keterbatasan perguruan tinggi dalam melakukan Hilirisasi dan Komersialiasi, Keterbatasan perguruan tinggi terkait fasilitas dan infrastruktur untuk produksi, Keterbatasan ekosistem perguruan tinggi terkait value chain produksi dan komersialisasi, Keterbatasan sumber pendanaan untuk hilirisasi produk inovasi.
  5. Pemaparan Materi 3 oleh apt. Saryanto S.Farm (Peneliti B2P2TOOT Tawangmangu)
    a.JAMU termasuk obat Tradisional yang dibuat dari bahan atau ramuan dari tumbuhan, hewan, atau mineral dan sediaan sarian atau campuran yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan norma yang berlaku di masyarakat.
    b.SEHAT yaitu Keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
    c.BUGAR adalah Kemampuan tubuh untuk berkegiatan sehari-hari dengan penuh energi, dan setelahnya masih memiliki semangat dan tenaga cadangan untuk menikmati waktu segang dan siap untuk melakukan kegiatan lain yg mendadak atau tidak.
    d.Tujuan penggunaan Obat Tradisional ialah sebagai tindakan preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif terhadap suatu penyakit. Tetapi beberapa tumbuhan masih terbatas dalam penelitian ilmiah baik secara in vitro, invivo dan uji klinik. Namaun demikian tumbuhan obat tersebut masih dimungkinkan untuk dimanfaatkan dalam kaitan khasiatnya utnuk membantu memelihara daya tahan tubuh dengan tetap memperhatikan beberapa hal, antara lain: kemungkinan reaksi alergi, kelompok yang berisiko seperti bayi, anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia, serta kondisi penyakit tertentu. Takaran penggunaan dan kombinasi tidak boleh berlebihan, lebih baik tetap dalam pengawasan dokter atau apoteker.
    e.Jamu sebagai sistem imun artinya Semua mekanisme yang digunakan badan untuk mempertahankan keutuhan tubuh, sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup
    f.Fungsi jamu antara lain PERTAHANAN tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, selanjutnya KESEIMBANGAN, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen tubuh dan PERONDAAN, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuan untuk meronda ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel peronda tersebut akan membinasakannya.
  6. Praktikum pembuatan produk jamu oleh masing-masing kelompok
    a.Grup Eksternal (UMKM/Kader/Instansi Lain) antara lain Kelompok 1-Ramuan Hipertensi dan Batuk tanpa demam, Kelompok 2-Ramuan Diabetes Melitus dan Batuk disertai pilek, Kelompok 3-Ramuan Kolestrol dan Sariawan, Kelompok 4-Ramuan Asam Urat dan Sakit pegal linu, Kelompok 5-Ramuan Maag dan Perut mulas karena angin dan Kelompok 6-Ramuan Batuk Pilek dan Diare/Mencret
    b.Cara Pemakaian yaitu Didihkan 5 gelas air ( 900 ml ), Masukkan 1 kemasan ramuan jamu, Tunggu selama 15 – 20 menit ( sampai air terisa 3 gelas dengan nyala api kecil dengan sesekali diaduk), Diamkan hingga hangat/ dingin ( tetap tutup rapat), Saringlah dan minum 3 x 1 gelas tiap hari.
    c.Cara Meminum Godokan yaitu Minum dalam kondisi hangat; Dua kali atau tiga kali sehari, satu jam sebelum makan. Biasanya pada pagi dan sore hari. Dalam kondisi perut kosong lebih mudah diserap; Ada beberapa jenis godokan diminumkan beberapa kali;Jamu diminum rutin dan Bila minum sebagai komplementer ada jarak minun dengan obat minimal 1,5 jam
  7. Penutupan oleh Irzal Fandi Darmawan, A.Md (MC)

https://technologyace.com/ https://myhomes.tv/ https://gov.voto/ https://xit.so/ kw303 kw303 https://cesdiam.com/ shopdiam.com/ https://www.genesismotiontech.com/ https://heylink.me/link-kw303/ https://linkr.bio/kw303/ https://idolink.com/kw303 https://178.128.19.164/ kw303 kendibet https://magical-shaw.206-189-128-250.plesk.page/ https://cms-umami.ajinomoto.co.id https://lotteryslayer.com/ https://www.helplineoffer.com/ https://northwesthorizons.com/ https://esdm.bengkuluprov.go.id/wp-admin/zgcor/ https://adminelearning-kepanjen.umy.ac.id/css/penting/ https://siadi-thp.ub.ac.id/assets/front/xgacor/ https://epipk.kemkes.go.id/front/s777/ https://sintesa.sdm.unair.ac.id/images/xgacor/ https://sintesa.sdm.unair.ac.id/images/shitam/ https://silalap-esdm.bengkuluprov.go.id/assets/xgacor/ https://lppmp.unimed.ac.id/wp-admin/css/fonts/ https://e-audit.unesa.ac.id/dokumen/xgacor/ https://sipatrol-esdm.bengkuluprov.go.id/app/zgacor/