WEBINAR SERIES POLKESTA – PUI PUJAKESUMA
Category : Academic Excellence
Rabu, 10 November 2021 – Poltekkes Kemenkes Surakarta mengadakan kegiatan Webinar Series POLKESTA sekaligus sebagai Kunjungan lembaga Internasional ke PUI-PUJAKESUMA dengan tema “Visits And Sharing Experiences In The Use Of Herbs And Natural Resources In Health Services”.
Hadir dalam acara narasumber antara lain :
- Pemaparan materi narasumber I oleh dr. Nurul Husna Shafie (Dosen Senior Departemen Gizi dan Dietetika, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universiti Putra Malaysia) dengan tema Peran Tanaman Herbal dalam Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pemaparan materi narasumber II oleh Indarto AS, S.Pd, M.Kes (Ketua Jurusan Jamu POLKESTA) dengan tema Menjaga Kebugaran Tubuh dengan Jamu
- Pemaparan materi narasumber III oleh Dr. apt. Indri Kusuma Dewi, S.Farm., M.Sc (Ketua Jurusan Farmasi POLKESTA) dengan tema Fitofarmasi dari Sumber Daya Alam
SUSUNAN ACARA
– Pembukaan oleh Athanasia Budi Astuti (Kapus Pengembangan Pendidikan)
– Sambutan dan Arahan oleh Emy Suryani (Wakil Direktur I) : Dengan berbagai pertimbangan dan kajian, saat kunjungan Pak Dirjen Kemendikbud dengan tujuan longlasting Poltekkes Kemenkes Surakarta adalah Community Wellness
– Pemaparan Materi 1 oleh dr. Nurul Husna Shafie : Terdapat 2 outline yaitu pencegahan dan pengobatan kanker kemudian pencegahan dan pengobatan diabetes dan penyakit lainnya. Kanker paling umum di Indonesia pada pria antara lain Paru-paru, Kolorektal, Prostat, Hati dan Nasofaring sedangkan pada wanita antara lain Payudara, Serviks Uteri, Kolorektal, Ovarium dan Paru-paru. Teh Polifenol dulu dan sekarang : Dulu – studi toksisitas : Kanker kolorektal sedangkan Sekarang – nanoteknologi (partikel nano iron oxide chitosan)
– Diskusi dan Tanya Jawab Materi 1 oleh dr. Nurul Husna Shafie
a.Untuk letup-letup atau ciplukan, apakah ada kontraindikasi dengan penyakit bawaan?
Jawab : Menggunakan sebagai suplemen, berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya dan statistic data tidak ditemukan indikasi terhadap penyakit lainnya. Karena memang fokus untuk mengatasi penyakit sarcoma
b.Mana yang lebih efektif mengkonsumsi kenikir dalam bentuk mentahan atau sudah direbus khususnya untuk mengontrol gula darah?
Jawab : Salah satu manfaat daun kenikir adalah menurunkan risiko penyakit diabetes, namun tetap harus konsumsi secukupnya. Berdasarkan riset penelitian oleh Shi Hui Cheng dkk, konsumsi daun kenikir kering 15 gram per hari selama 8 minggu guna mengontrol gula darah
– Pemaparan Materi 2 oleh Indarto AS : Kekebalan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk melawan patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Sekelompok sel protein jaringan organ khusus yang bekerja sama melawan segala yang berbahaya bagi tubuh. Sistem kekebalan tubuh dibagi menjadi 2 yaitu sistem imun internal dan eksternal. Jamu adalah obat bahan alam yang keamanan dan khasiatnya secara turun temurun, dimana klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris. OHT adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandarisasi. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Pada OHT dan Fitofarmaka klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah
– Pemaparan Materi 3 oleh Indri Kusuma Dewi : Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat menurut Depkes RI, 2000 antara lain identitas, organolaptis, senyawa terlarut dalam pelarut dan uji kandungan kimia. Bentuk sediaan padat : granul, bubuk, kapsul, tablet. Umumnya digunakan ekstrak kental. Umumnya ekstrak bersifat higroskopis perlu digranulasi atau dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak. Pengatasan sifat higroskopis dengan penambahan silika gel. Ekstrak cair dan kental bentuk sediaan cair seperti sirup, tetes, larutan atau suspensi dapat dibuat. Ekstrak kering ekstrak murni (bebas dari komponen sekunder). Soal : Kelarutan
– Diskusi dan Tanya Jawab Materi 2 dan 3
– Penutupan oleh Athanasia Budi Astuti (Kapus Pengembangan Pendidikan)