Pada hari Kamis tanggal 24 bulan Februari tahun dua ribu dua puluh dua telah dilaksanakan kegiatan “Monitoring dan Tindak Lanjut Hasil Workshop Pembuatan Sediaan Herbal dan Penyuluhan Kesehatan dengan Pemberdayaan Masyarakat” yang bertempat di Joglo Taman Wisata Jamu PUJAKESUMA Nglorogrejo, Desa Jeblog, Karanganom, Klaten.
Kejadian penting selama kegiatan :
Dilakukan kunjungan dan sharing informasi program kerja kegiatan pendampingan UMKM Desa Binaan PUI-PUJAKESUMA Poltekkes Kemenkes Surakarta antara perwakilan kader Desa Jeblog, Karanganom, Klaten dan Desa Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali.
Tempat : Wisata Latar Ombo, Desa Jeblog, Karanganom, Klaten
Kegiatan : Webinar Series POLKESTA tema Pembinaan Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Kunjungan Studi Banding Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Pembukaan oleh Dr. apt. Indri Kusuma Dewi, M.Sc (Ketua Jurusan Farmasi)
Sambutan dan Arahan oleh Athanasia Budi Astuti, S.Kp., MN (Kapus Pengembangan Pendidikan) antara lain Pembelajaran perguruan tinggi harus mampu mengembangkan soft skills dan hard skills mahasiswa serta mampu membangkitkan, menumbuhkan, dan mengembangkan kedua dimensi keterampilan tersebut. Soft skills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa. Melalui program tersebut, mahasiswa diberikan kesempatan untuk terjun membangun desa. Program pembinaan desa dikembangkan untuk menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera. Selain itu melalui program pembinaan desa dapat mewujudkan mahasiswa yang mampu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif serta memiliki kemampuan kepemimpinan dalam pengembangan masyarakat desa di era industri 4.0 sebagai implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Paparan PUI-PUJAKESUMA Poltekkes Kemenkes Surakarta oleh Dr. apt. Indri Kusuma Dewi, M.Sc (Ketua Jurusan Farmasi) antara lain Logo, struktur organisasi dan roadmap PUI-PUJAKESUMA. Selanjutnya Capaian Academic Excellence, Commercialization and Implementation PUI-PUJAKESUMA, Implementasi Kegiatan PUI-PUJAKESUMA Tahun 2021, Hambatan atau kendala PUI-PUJAKESUMA, Rencana Kegiatan PUI-PUJAKESUMA Tahun 2022 dan Informasi PUI-PUJAKESUMA
Paparan Selayang Pandang Desa Binaan oleh Sri Hargiyanti, A.Md (Bidan Puskesmas Karanganom Klaten) antara lain Desa Binaan merupakan suatu program pembangunan masyarakat dengan target lokasi sebuah desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa binaan, Mengembangkan desa binaan merupakan pilihan yang tepat dan strategis baik untuk kepentingan pembangunan nasional. Program ini diyakini akan memberikan dampak positif, yaitu membina sumber daya manusia di perdesaan dengan pendekatan pendidikan. Adanya desa binaan merupakan wujud implementasi salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Memberi motivasi, meningkatkan pengetahuan serta merubah perilaku guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di perkuliahan serta Mempererat hubungan kekeluargaan antara Perguruan Tinggi Poltekkes Kemenkes Surakarta dengan masyarakat desa binaan. Program pembinaan desa ini memiliki tujuan antara lain: 1) Membantu mengatasi permasalahan di desa dengan berbagai aspek melalui upaya peningkatan kesadaran/sikap, wawasan/pengetahuan dan keterampilan, 2) Menerapkan konsep pembinaan dan pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi yang dilaksanakan dalam tim kerja yang bersifat multidisipliner dan kolaboratif, 3) Membangun kemitraan dengan stakeholder terkait dalam mewujudkan program, dan 4) Menjadikan lokasi sebagai desa binaan kampus yang berkelanjutan
Lomba Kelompok Produk Inovasi oleh Tim Kelompok Kader Desa Jeblog Karanganom, Klaten antara lain Kelompok 1 – Wedang Sejahe (Sereh dan Jahe), Kelompok 2 – Wedang Sujaka (Susu, Jahe, Cengkeh, Kayu Manis), Kelompok 3 – Wedang Blue Yogurt dan Lulur Kuning Langsat Kraton, Kelompok 4 – Wedang JKJ (Jahe, Kencur, Jeruk) dan Minyak Telon, Kelompok 5 – Moringa Cream Cheese dan Minyak Pijatf, Kelompok 6 – Organic Balm dan Kelompok 7 – Aloe Handsanitizer
Penilaian Hasil Produk Inovasi dan Foto Bersama oleh Dr. apt. Indri Kusuma Dewi, M.Sc (Ketua Jurusan Farmasi)
Penutupan oleh Dr. apt. Indri Kusuma Dewi, M.Sc (Ketua Jurusan Farmasi)
Pembukaan oleh Aliah, S.Psi (Manajer Kepegawaian RS Umum Holistic Purwakarta)
Sambutan oleh dr. Fani Fathihah, MARS (Direktur RS Umum Holistic Purwakarta) antara lain Kunjungan hari ini guna untuk saling sharing ilmu dan menambah jaringan. Bisa bekerja sama dan saling bersinergi antara RS Umum Holistic Purwakarta dan Poltekkes Kemenkes Surakarta. Kegiatan studi banding ini disesuaikan dengan rundown yang sudah ada
Sambutan dan Paparan Profil oleh Emy Suryani, M.Mid (Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Surakarta) antara lain Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Surakarta. Lokasi dan Akreditasi Prodi Poltekkes Kemenkes Surakarta. MoU dalam negeri dan luar negeri Poltekkes Kemenkes Surakarta. Kegiatan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Paparan tentang profil dan kegiatan oleh dr. Fani Fathihah, MARS (Direktur RS Umum Holistic Purwakarta) antara lain Profil dan sejarah singkat RS Umum Holistic Purwakarta. Perbedaannya RS Umum Holistic Purwakarta adalah holistic kesehatan tradisional nya terlebih dahulu yang berkembang, baru mengikuti regulasi konvensional Rumah Sakit. Visi dan Misi RS Umum Holistic Purwakarta. Rumah sakit yang melayani kestrad terintegrasi disarankan dapat melakukan wisata medis, karena dari Kemenkes saat ini sudah ada gerakan tersebut. Jadi misal RS Umum Holistic Purwakarta dari segi fasilitas kesehatan, maka Poltekkes Kemenkes Surakarta dari segi akademiknya sehingga dapat saling bersinergi. Filosofi RS Umum Holistic Purwakarta adalah HOLISTIC dan Tubuh Anda adalah Dokter yang Terbaik. Fasilitas rawat RS Umum Holistic Purwakarta. Fasilitas yang terbaru antara lain Intensive Care Unit (ICU) dan untuk beberapa fasilitas lainnya diantaranya adalah President Suite, Senior Suite, Junior Suite Kelas VVIP, Kelas VIP, Kelas I, II dan III. Ketenagaan atau SDM RS Umum Holistic Purwakarta antara lain Tenaga Medis dan Keteknisan Medis, Tenaga Keterapian Fisik dan Tenaga Kefarmasian. Dasar hukum, izin pendirian, akreditasi dan izin operasional RS Umum Holistic Purwakarta. Instalasi Gizi Jamu Herbal/Ramuan Tradisional. Untuk bahan-bahan ditanam sendiri dan hasilnya pun juga diolah sendiri. Terapi Holistic dan Wisata Medis RS Umum Holistic Purwakarta
Diskusi dan Tanya Jawab a.Indarto AS (Ketua Jurusan Jamu), Alasan mengapa menambah fasilitas untuk pasien holistic? Jawab : Agar pasien holistic tidak merasa terganggu dengan pasien konvensional, dan akan tetapi dipertahankan dengan nuansa wisata terbaik karena pasien mencari sesuatu yang lain b.Indri Kusuma Dewi (Ketua Jurusan Farmasi), Untuk inovasi perkembangan obat apakah berdasarkan studi case atau berdasarkan penelitian yang sudah ada sebelumnya? Jawab : Karena perkembangan industri dan pelayanan yang ada saling bersinergi antara satu dengan yang lain, untuk disini sudah sampai obat herbal terstandar dan mayoritas jamu. Sebagian bahan baku nya yang sudah ada di masyarakat, lebih fokus pada pembuatan kapsul c.Emy Suryani (Wakil Direktur I), Bagaimana jika diadakan kolaborasi penelitian? Jawab : Untuk dari segi kolaborasi penelitian bisa lebih spesifik dan nanti dapat bekerja sama hingga ke pembuatan produknya d.Athanasia Budi Astuti (Kapus Pengembangan Pendidikan), Bagaimana dengan program kerja ke masyarakat dari RSU Holistic Purwakarta? Jawab : Membantu vaksinasi, penyuluhan, sosialisasi ke masyarakat dan biasanya bekerja sama dengan STIKES Holistic Purwakarta
Fasilitas sarana dan prasarana RS Umum Holistic Purwakarta
Foto Bersama
Rencana Tindak Lanjut antara lain Membangun jejaring dan kerjasama antara PUI PUJAKESUMA Poltekkes Kemenkes Surakarta dengan RS Umum Holistic Purwakarta, Dapat termotivasi untuk meningkatkan pola hidup sehat dan menghindari perilaku yang dapat membahayakan kesehatan dan PUI-PUJAKESUMA diharapkan dapat menjadi rujukan dan mendorong peningkatan kualitas dan kinerja khususnya terhadap Pemanfaatan Jamu Indonesia untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Penutupan oleh Aliah, S.Psi (Manajer Kepegawaian RS Umum Holistic Purwakarta)
Selasa, 5 Oktober 2021 – Poltekkes Kemenkes Surakarta melakukan kegiatan Studi Banding ke Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam rangka Implementasi PUI-PK. Hadir dalam acara 10 orang perwakilan dari PUI-NOVAKESMAS POLKESYO dan 10 orang perwakilan dari PUI-PUJAKESUMA POLKESTA.
Pembukaan oleh Furaida Khasanah (MC)
Sambutan oleh Joko Susilo, SKM, M.Kes (Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta) – Kunjungan hari ini guna untuk saling sharing ilmu khususnya terkait produk-produk. Terkait PUI di POLKESYO menampung karya-karya mahasiswa dan dosen yang dapat disampaikan kepada masyarakat terkait inovasi kesehatan masyarakat. Untuk profesor vokasi outputnya selain scopus juga harus menghasilkan karya-karya berupa produk. Untuk produk sudah disampaikan dengan desa wisata sehingga saling memberi ilmu antara masyarakat dan POLKESYO. Untuk mahasiswa sarjana terapan salah satunya harus menghasilkan produk atau karya, sehingga perlu dikembangkan pendidikannya. Penelitian dosen lebih baik jika mahasiswa diajak penelitian untuk saling berkontribusi
Sambutan dan Paparan oleh Emy Suryani, M.Mid (Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Surakarta) – Melihat adanya kolaborasi dari berbagai pusat dan saling bekerjasama. PUI di POLKESYO dimasukkan ke dalam program kerja P2M, sedangkan di POLKESTA dimasukkan ke dalam program kerja Bangdik karena terdapat Academic Excellence dan Commercialization, sehingga ketiga kapus harus saling bersinergi. Terdapat desa wisata jamu di Jeblog, Klaten. Akan ada MoU untuk penelitian dan produk-produk antara POLKESTA dan POLKESYO, khususnya terkait PUI-PK
Penyerahan Cederamata, Vendel, Penandatanganan MoU dan Foto Bersama
Paparan tentang Profil, Produk dan Kegiatan PUI-NOVAKESMAS – Milestone PUI, melakukan hilirasasi produk dan mulai pengajuan paten sebagai kunci utama untuk masuk ke dunia industri. Mengembangkan MoU dengan pengajuan paten terkait komersialisasi. Dengan tujuan akhirnya adalah Science Techno Campus pada tahun 2028. Ketika awal berdiri, POLKESYO melakukan kunjungan ke PUI ITB tahun 2019. Kemudian implementasi POLKESYO adalah teknologi tepat guna. Roadmap produk unggulan penelitian contohnya sistem demenal sebagai produk yang dilisensikan. Terdapat roadmap untuk masing-masing produk dengan jangka waktu 5 tahun ke depan. Melakukan International Conference sebanyak 8x pada tahun 2014-2021
Diskusi dan Tanya Jawab
Display Produk PUI-NOVAKESMAS
Contoh Produk PUI-NOVAKESMAS_1Contoh Produk PUI-NOVAKESMAS_2Contoh Produk PUI-NOVAKESMAS_3Contoh Produk PUI-NOVAKESMAS_4
Dalam rangka menindaklanjuti Workshop Penyusunan Roadmap Pusat Unggulan Ipteks Poltekkes Kemenkes (PUI-PK) yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 September 2021 dan meningkatkan kinerja PUI-PK, maka Kapus Pusat Pendidikan SDM Kesehatan mengadakan Workshop Implementasi Roadmap Pengembangan PUI-PK yang diselenggarakan pada Selasa – Kamis, 21-23 September 2021 di Hotel Ibis Pasteur Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perwakilan dari 38 Poltekkes Kemenkes.
ISI KEGIATAN
Teknis pelaksanaan workshop
Pendampingan penyusunan implementasi roadmap PUI-PK – Kendala dan fakta yang dihadapi PT antara lain Banyaknya produk inovasi yang belum terkomersialisasi dengan baik, Keterbatasan perguruan tinggi dalam melakukan Hilirisasi dan Komersialiasi, Keterbatasan perguruan tinggi terkait fasilitas dan infrastruktur untuk produksi, Keterbatasan ekosistem perguruan tinggi terkait value chain produksi dan komersialisasi dan Keterbatasan sumber pendanaan untuk hilirisasi produk inovasi. Pada IDE riset akan diperoleh jika terdapat GAP antara PENGETAHUAN sekarang atau adanya PERTANYAAN tak TERJAWAB
Presentasi hasil penyusunan roadmap dan implementasinya
Pengukuran kinerja PUI-PK Tahun 2021
RENCANA TINDAK LANJUT
Mendefinisikan tantangan umum secara nasional dan fokus masalah
Menentukan kekuatan seperti Kekuatan dukungan peralatan/sarana, Kekuatan dukungan SDM dan Kekuatan capaian hingga saat ini (aktivitas)
Menentukan harapan dan goals
Menentukan roadmap, secara riset dan posisi di topik yang sama
Terus melakukan monitoring untuk kelembagaan, status, keberadaan dan relasi antar lembaga di dalam perguruan tinggi
Untuk kandidat PUI-PK yang akan mengajukan proposal pengembangan PUI-PK, berkas yang perlu disiapkan antara lain: Proposal pengembangan PUI-PK, Capaian Kinerja (AE & COM) untuk tahun 2019-2021 dan Borang asesment mutu (kelembagaan)
Penyambutan tamu dan foto bersama di Direktorat Poltekkes Kemenkes Surakarta oleh Sudiyanto (Kabag Akademik dan Umum)
Kunjungan ke Laboratorium Jurusan Akupunktur oleh Hanung Prasetya (Kajur Akupunktur)
Penerimaan tamu di Jurusan Jamu oleh Tim Jurusan Jamu
Penyampaian video profil Poltekkes Kemenkes Surakarta
Sambutan dan Penyampaian Profil serta Tujuan Kegiatan Studi Banding oleh Moh. Wildan (Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Malang) antara lain Kaji banding dan membuka wawasan tentang mendirikan prodi baru khususnya Kesehatan Tradisional, Mempelajari bahan lokal jamu yang saling berkaitan serta Mempelajari dan mengetahui PUI Poltekkes Kemenkes Surakarta khususnya mengenai tentang jamu
Sambutan dan ucapan selamat datang oleh Indarto AS (Kajur Jamu) antara lain Bagaimana membuat masyarakat sehat dan salah satunya adalah dengan jamu, Jika jamu memiliki potensi berkembang maka pendidikan-nya bisa sampai S3, Dalam tanaman jamu memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kesehatan dan mengobati, Pelayanan Kesehatan tradisional salah satunya adalah jurusan jamu. Dalam PMK yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2018. Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu. Dimana kewenangan alumni jamu bisa berdiri di 2 kaki yaitu sebagai pelayanan kesehatan sehingga bisa menggantikan pengbatan tradisional dan dapat bekerja di industri karena dibekali dengan lulusan farmasi mulai dari pengenalan tanaman obat, ekstraksi, pasca panen dan formulasi
Pemaparan profil PUI PUJAKESUMA oleh Indri Kusuma Dewi (Sekretaris PUI PUJAKESUMA) antara lain Logo PUI PUJAKESUMA, Struktur organisasi PUI PUJAKESUMA, Sarana Labratorium berupa Lab Pelayanan Jamu, Lab Analisis Jamu, Lab Teknologi Pasca Panen dan Mikrobiologi, Lab Pelayanan Medik dan Lab Pelayanan Kecantikan, Ruang Etalase Produk dan Kegiatan-kegiatan PUI PUJAKESUMA berupa bakti sosial, hasil riset yang diinovasikan dan diajukan paten, liputan 6 dan liputan si unyil, kerjasama-kerjasama yang dilakukan, undangan sebagai pembicara, edu health, HKN, workshop, webinar, pengabmas, lomba kreanova dan farmalkes
Diskusi dan Tanya Jawab
Annasari Mustafa (Kapus Pengembangan Pendidikan Poltekkes Kemenkes Malang)-Bagaimana caranya menghimpun dosen-dosen dari jurusan manapun yang memiliki produk-produk (salep, lotion, minuman kesehatan, dll) untuk dapat ditampung dan masuk ke kestrad ?
Jawab : Di jurusan jamu untuk penelitian diajak berkolaborasi dengan yang berbeda jurusan. Jurusan jamu sendiri masih berkolaborasi dengan jurusan terdekat seperti jurusan farmasi dan anafarma. Harapannya, dari pak direktur PUI tidak hanya dari jurusan jamu saja tetapi berkolaborasi juga dengan jurusan manapun.
Nur Rahman (Koordinator CoE IPE-IPC Poltekkes Kemenkes Malang)-Untuk struktur organisasi nya itu sudah berdiri di PUI atau dari jurusan lain? Pengelola jurnal PUI sudah fokus jurusan jamu atau dari jurusan lain?
Jawab : Untuk struktur organisasi dari pusbangdik hanya ada kapus. Idealnya PUI berdiri sendiri, tetapi untuk Poltekkes Surakarta masih bekerja sama dengan jurusan lain yaitu sebagai tugas tambahan. Untuk jurnal sudah dikelola PUI tersendiri melalui website jurnaljamukusuma.com
Finta Isti Kundarti (Dosen Usulan untuk Prodi Kestrad)-Apakah esensi jamu dan herbal sama atau berbeda? Bagaimana dengan referensi dan organisasinya?
Jawab : Penggolongan menurut kestrad, jamu ada 3 penggolongan berdasarkan pengalaman dan secara empirik (turun temurun). Jamu yang baik adalah jamu yang berdasarkan turun temurun. Bedanya dengan herbal, herbal bahan baku dan olahannya sudah terstandar tetapi belum diuji secara klinis penuh. Referensinya adalah FOHAI (Formularium Obat Herbal Asli Indonesia), FOTI (Formularium Obat Tradisional Indonesia) dan FOHI (Formularium Obat Herbal Indonesia). Organisasinya adalah PP KESTRAJAMNAS (Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Ramuan Jamu Nasional)
Kunjungan ke Desa Wisata Jamu Karanganom, Klaten
Penutupan oleh Athanasia Budi Astuti (Kapus Pengembangan Pendidikan)
Pembicara dan Panitia Seminar Internasional, Jurusan Jamu Poltekkes Kemenkes Surakarta pada 20 Januari 2020
JamuDigital.Com- PIONER MEDIA
ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Jurusan Jamu Poltekkes Kemenkes Surakarta
menyelenggarakan seminar internasional upaya meramu jamu yang rasional “1st
International Conference on “1st International Conference on Traditional
Medicine” kerjasama antara HMJ Jurusan Jamu, Jurusan Jamu
Poltekkes Kemenkes Surakarta dan COE Poltekkes Kemenkes Surakarta, 20 Januari
2020 di Surakarta, Jawa Tengah.
Seminar 1st International Conference on
Traditional Medicine ini dihadiri mahasiswa, praktisi kesehatan
tradisional, akademisi, birokrat, kalangan industri dengan jumlah sekitar 500
orang. Tema seminar adalah “The Effort to Develop Health
Traditional Service with Rational Holistic Approach”.
Latar belakang pemilihan tema tersebut
terkait dengan semakin banyaknya bukti penelitian beberapa ramuan Jamu secara
klinis, namun hingga saat ini masih banyak kalangan masyarakat yang apriori
terhadap penggunaan Jamu. Sementara, saat ini penelitian Jamu berbasis
pelayanan sudah banyak dipelopori pada beberapa fasilitas pelayanan kesehatan
tradisional dan terbukti ramuan Jamu tersebut bermanfaat, aman, menyehatkan dan
mampu mengurangi gejala gangguan kesehatan.
Seminar ini menghadirkan pakar bidang
kesehatan tradisional dari 4 negara, yang mengupas dan meyakinkan tentang
manfaat Jamu sebagai warisan budaya leluhur untuk kesehatan, bukti-bukti
penelitian ilmiah tentang Jamu, cara menyediakan ramuan yang baik, aman,
bermanfaat, rasional, sesuai dengan kepakaran masing-masing.
Sebagai keynote speaker Dr. dr. Ina
Rosalina, Sp.A(K), M.Kes., MH.Kes., Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional
Kementerian Kesehatan RI., yang menyampaikan gambaran besar tentang
keadaan dan paradigma pengobatan tradisional saat ini yang semakin diminati
oleh masyarakat. Pada kesempatan ini, juga disampaikan bagaimana perhatian
pemerintah terhadap pengobatan tradisional dengan mendirikan beberapa fasilitas
di berbagai daerah dan juga membuat regulasi tentang pelayanan kesehatan
tradisional.
Tampil sebagai pembicara pertama: Husen
Ahmad Baajry, M.D., Ph.D. Founder Tourist Hospital di Purwakarta.
Konsep dari pengobatan di rumah sakit ini adalah mengobati secara perlahan,
mulai dari mengubah pola mkan & gaya hidup hingga pada akhirnya yaitu
memberikan kesempatyan pada tubuh untuk mengobati sendiri gangguan yang
dirasakan. Beliau juga menulis buku tentang pengobatan alami yang dilakukan
oleh tubuh manusia sendiri.
Pembicara selanjutnya yaitu: dr.
Julia Rakus, MA. dari Austria. Saat ini masih berprofesi sebagai
dokter di unit gawat darurat di salah satu rumah sakit terkenal di Vienna,
Austria. Materi yang disampaikan tentang bagaimana mengintegrasikan pengobatan
konvensional dengan pengobatan tradisional, terutama pada penderita kanker yang
sudah kronis. Diantaranya menggunakan terapi akupuntur, TCM, Yoga, dan lain
sebagainya
Pembicara ketiga: Prof. Dr. Nahlah
Elkudssiah Ismail dari Malaysia, Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Operasi di Fakultas Farmasi di MAHSA University Malaysia. Sudah menerbitkan
lebih dari 200 publikasi termasuk artikel jurnal penelitian, prosiding, buku,
dan majalah. Materi yang dibahas berupa penggunaan madu dalam pengobatan anti
stress/anti-stress. Madu yang dimaksud adalah madu akasia yang sudah terbukti
khasiatnya berdasarkan penelitian yang dilakukan beliau.
Pembicara yang terakhir: dr.
Fransiscus Kiki Sulistyo dari Jerman. Beliau warga Indonesia, asli
dari Malang. Mengenyam berbagai pendidikan di Jerman hingga saat ini menetap di
Jerman. Beliau juga membuka pelayanan klinik secara privat di Dormagen, Jerman.
Materi yang disampaikan antara lain pengintegrasian antara pengobatan
konvensional dengan tradisional, terutama yang menggunakan ramuan.
Selain menggunakan ramuan, dr. Kiki juga sering menggunakan pengobatan dengan metode tradisional untuk membantu pemulihan pasiennya, antara lain dengan Chinnese Herbal Medicine, akupunktur, dan tuina.Upaya ini dilakukan untuk menggairahkan kembali pengembangan jamu sebagai warisan budaya leluhur, sehingga dapat diterapkan dalam mengembangkan upaya pelayanan kesehatan tradisional secara holistik yang rasional. Redaksi JamuDigital.Com
jamudigital.com
Sumber : https://www.jamudigital.com/berita?id=Poltekkes_Kemenkes_Surakarta:_Seminar_Internasional_Meramu_Jamu_yang_Rasional
DOKUMENTASI
Youtube Politeknik Kesehatan Surakarta
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=9GBSqQmHuVM
KLATEN – Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Surakarta kembali menggelar workshop yang mengangkat pemanfaatan jamu sebagai peningkat derajat kesehatan masyarakat. Workshop ini digelar bekerja sama dengan Fakultas Vokasi Battra Universitas Airlangga.
“Institusi pendidikan melakukan pengembangan inovasi perguruan tinggi sebagai center of excellent, termasuk Perguruan Tinggi Negeri Poltekkes Surakarta”
di sela-sela berlangsungnya workshop bertema “Cantik dan Bugar dengan Estetika Tradisional”, Ahad (14/7).
Dalam workshop tersebut, masyarakat diberikan pengetahuan dan pelatihan tentang pembuatan masker dan lulur oleh mahasiswa Jurusan Jamu Poltekkes Kemenkes Surakarta.
Selain itu, peserta juga diberi pengetahuan dan pelatihan akupresure dan pijat wajah oleh mahasiswa Fakultas Vokasi Battra Universitas Airlangga.
Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Surakarta, Emi Suryani, mengatakan Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki potensi tanaman obat berkhasiat tertinggi di dunia.
Seluruh tanaman ini harus dikembangkan guna memaksimalkan potensi sumber daya alam di Indonesia
-Wadir I Poltekkes Kemenkes Surakarta, Emi Suryani
Poltekkes Surakarta Telah Mempelopori Jalur Pendidikan Formal Jurusan D3 Jamu Sejak 2011
Wartaindonews, SOLO – Kontraksi dan Kelahiran SAINTIFIKASI JAMU sejak 2010, telah diatur dalam PP Nomor 003 Tahun 2010 Tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian berbasis Pelayanan Kesehatan Tradisional. Keputusan Menteri RI Tentang Komisi Nasional Saintifikasi Jamu No. 296/Menkes/SK/VIII/2013 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023 dan Nomor 61 tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris
Terutama yang berbasis Riset Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia, ASJI IAI GRESIK dan ASJI APBI, untuk JAMU sesungguhnya, bukan dibatasi untuk lingkup TANAMAN OBAT dan dipaksa sesempit FITOFARMAKA.
Memang sudah ada jalur pendidikan untuk D3 JAMU di Poltekkes Surakarta sejak 2011, beserta Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan Interest ISSN : 2252-5432 Jurnal Ilmiah yang berijin resmi dan sudah diakui Kemenristek Dikti Indonesia.
Juga sudah ada CPJB (Cara Pembuatan Jamuherba yang Baik) berbasis Teknologi Tepat Guna, untuk keutuhan potensi khasiat simplisia jamuherba murni dan keamanan simplisia murni herbajamu Indonesia, oleh CV RUMAH TOGA LESTARI, sejak Validasi SOP KELOMPOK TANI 2012, sebagai Percontohan Nasional, Dinas dan Departemen Pertanian Pusat Indonesia.
Wartaindo.News bersama Ketua Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia (ASJI IAI dan ASJI APBI), Guntur Bisowarno S.Si., Apt., bertemu dengan Indarto AS, S.Pd, M.Kes-Ketua jurusan jamu dan Emy Suryani,M.Mid-Wakil Direktur I, Bidang Pendidikan Poltekkes Surakarta. Ketua Center of Excellence “Jamu” membuka ruang komunikasi dan diplomasi antar lembaga (ASJI IAI Gresik, APBI, CV. Rumah Toga Lestari Tangerang, wartaindo.news), Selasa 14 Mei 2019, di serambi ruang tamu, Gedung Direktorat Poltekkes Kemenkes Surakarta, sekitar pukul 12.30 hingga 13.30, bertepatan dengan Fokus Center of Excellence (COE) Jamu, Poltekkes Surakarta yang sedang rapat mingguan, dalam akselerasi dan standarisasi Pusat Unggulan Indonesia, Poltekkes Surakarta, Jln. Letjen Sutoyo Mojosongo, Jebres, Surakarta 57127. Telp (0271) 856929, yang digawangi dan dipantau parameter keberhasilan “grade capaiannya” secara langsung oleh Kemenristek Dikti Pusat Indonesia.
Inti dari pertemuan tersebut membuka peluang kerjasama untuk kemajuan para mahasiswa Poltekkes Surakarta, baik melalui seminar, workshop, pameran, praktek kerja lapangan, dan sebagainya, yang menggandeng media wartaindo.news dengan legal formal PT. Swara Asri Indonesia. (Guntur Bisowarno / Iman)
Sabtu, 4 Mei 2019. Tim PUI Poltekkes Kemenkes Surakarta melakukan survey lokasi pengembangan wilayah di Kampung Babe. Letak Desa Wisata Kampung Banyu Beku ini terletak di Kecamatan Karanganom Klaten, sebelah utara Jatinom Klaten. Luas wilayah ini yaitu berukuran 10 meter x 10 meter atau sekitar 1 hektare.
Pada tanggal 9 November 2017, Pemerintah Desa (Pemdes) Beku, Kecamatan Karanganom, Klaten meresmikan wahana wisata baru Desa Wisata Kampung Banyu Beku. Munculnya desa wisata ini adalah bentuk kreasi masyarakat yang nantinya akan meningkatkan ekonomi warganya.
Kepala Desa (Kades) Beku Muhammad Mudrik mengatakan, berdirinya desa wisata ini melalui beberapa survei. Kemudian terdapat dua sungai, yakni Sungai Wonggo dan Sungai Kapilaler. Sejak pertengahan 2016 mulai dilakukan proses pembangunan.
Dengan dukungan dari segenap masyarakat dan potensi alam yang mendukung, wisata air menjadi pilihan terbaik untuk mewujudkan impian tersebut. Sungai Wonggo dan aliran irigasi dari umbul Kapilaler menjadi daya tarik utama Kampung Babe dengan berbagai kegiatan menarik seperti flying fox, river tubing, river tacking, perahu babe dan beberapa permainan seru lainnya yang dibangun di sekitar sungai. Sebagai sarana pendukung untuk menambah kenyamanan pengunjung, juga disediakan pula Panggung BABE, Mushola BABE, Gazebo BABE, Cafe BABE. Sebagai focal point penanda Kampung BABE adalah RUMAH BABE yang digunakan sebagai pendopo utama sekaligus pusat informasi BABE.
Rencana lokasi lahan yang akan digunakan untuk Pemanfaatan Jamu Indonesia untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat